Cari Blog Ini

Rabu, 07 Juni 2017

KICK OFF REVITALISASI KOTA TUA JAKARTA, 17 APRIL 2017

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Kota Tua Jakarta, juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia), adalah sebuah wilayah kecil di Jakarta, Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka). Dijuluki "Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" pada abad ke-16 oleh pelayar Eropa, Jakarta Lama dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya yang strategis dan sumber daya melimpah.
Usaha perbaikan Kota Tua, khususnya dari berbagai organisasi nirlaba, institusi swasta, dan pemerintah kota, yang telah bekerja sama untuk mengembalikan warisan Kota Tua Jakarta. Tahun 2007, beberapa jalan di sekitar Lapangan Fatahillah seperti Jalan Pintu Besar dan Jalan Pos Kota, ditutup sebagai tahap pertama perbaikan.
Wisata Kota Tua Jakarta tentu sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia hal itu dikarenakan banyak masyarakat yang datang ke Kota Tua Jakarta untuk melihat dan mengenang sejarah yang ada di Kota Tua tersebut. Kota Tua merupakan tempat wisata yang mengandung banyak sejarah dan mengandung banyak pengetahuan. Sehingga Kota Tua Jakarta ini cocok dijadikan sebagai tempat wisata yang cocok untuk anak muda sebab saat ini jiwa nasionalisme di kalangan anak muda semakin berkurang, dengan mengunjungi tempat bersejarah di Jakarta diharapkan rasa nasionalisme itu tumbuh kembali di hati anak muda Indonesia saat ini. Diketahui ada 13 gedung yang akan diaktifkan kembali. Tujuan utama proyek revitalisasi Kota Tua adalah untuk menghidupkan kawasan Kota Tua menjadi kawasan wisata ikonik di Indonesia. Selain itu, diharapkan anak muda memiliki etalase untuk memamerkan karya dan kreatifitasnya, sehingga Kota Tua menjadi kawasan kreatif.



B.    Nama Kegiatan
Kick Off Revitalisasi Kota Tua Jakarta 16 April 2017.

C.    Tujuan Kegiatan
1.    Memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai arsitektur pada kota tua jakarta
2.    Menghidupkan kembali kawasan Kota Tua menjadi kawasan wisata ikonik di Indonesia

D.    Peserta Kegiatan
Peserta dalam seminar ini adalah pemerintah, masyarakat umum dan teman-teman dari media.

E.     Tempat & Waktu Kegiatan
1.    Tempat          : Museum Seni Rupa dan Keramik
                         Kota Tua, Jakarta.
2.    Waktu            : Minggu, 16 April 2017
3.    Pukul            : 13.00 – 15.00 WIB

D.     Pembicara
·         Basuki T. Purnama (Gubernur DKI Jakarta)
·         Hiramsyah S. Thaib (Ketua Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Pariwisata)
·         Eddy Sambuaga (Managing Director Konsorsium Kota Tua Jakarta)
·         Hendra Adidarma (Founder & Presiden Direktur PT Propan Raya)


BAB II
PEMBAHASAN
Sejalan dengan usaha pemerintah dalam program percepatan pengembangan daerah wisata dan kepedulian Propan Raya terhadap lingkungan, sosial serta kearifan lokal budaya bangsa, kali ini Propan Raya menyatakan dukungannya dengan menggelar acara Konsorsium Kota Tua Jakarta bersama Dinas Pariwisata Provinsi DKI sekaligus seremoni menandai “Kick Off” Revitalisasi Kota Tua Jakarta. Revitalisasi Kota Tua Jakarta ini merupakan sebuah program Pemda DKI untuk menjadikan Kota Tua sebagai destinasi pariwisata Jakarta di bidang budaya dan heritage building.
Dinobatkan sebagai lokomotif pengembangan arsitektur Nusantara yang merupakan bagian dari budaya bangsa oleh Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, Propan Raya secara giat melakukan kegiatan-kesiatan CSR untuk mendukung pengembangan pariwisata Indonesia. “Sesuai dengan misi kami, Propan Raya selalu siap mendukung pembangunan Indonesia termasuk pengembangan dan melestarikan pariwisata Indonesia”, ungkap Hendra Adidarma, Founder dan Presiden Direktur Propan Raya.
Kota Tua dan Kepulauan Seribu sudah ditetapkan Presiden Joko Widodo, dan Menpar Arief Yahya sebagai satu dari 10 Bali Baru, atau 10 destinasi prioritas. Karena itu dua kawasan itu harus cepat dikembangkan serius untuk destinasi di Jakarta yang saat ini menjadi pintu kedua terbesar bagi wisman di Indonesia.
Ketua Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Pariwisata Kemenpar Hiramsyah S. Thaib mengatakan, kegiatan ini merupakan gawean dari Dinas Pariwisata DKI yang akan menggelar diskusi dengan tema “2017 : Wajah Kota Tua yang Berubah”.

”Terima kasih kepada pihak Propan yang menyatakan dukungannya pada Revitalisasi Kota Tua Jakarta, sebuah program Pemda DKI untuk menjadikan Kota Tua sebagai destinasi pariwisata Jakarta di bidang budaya dan heritage building. Ini bagian dari percepatan destinasi kami,” ujar Hiramsyah.
Diskusi ini memberikan masukan solusi total melalui sistem finishing yang dibutuhkan untuk merevitalisasi bangunan Kota Tua, yang nanti akan ditutup dengan seremoni pengecatan Gedung Kerta Niaga oleh para pembicara bersama sejumlah tokoh seperti Ayu Utami, Addie MS, Puteri Pariwisata Indonesia – Jakarta.
Managing Director Konsorsium Kota Tua Jakarta, Eddy Sambuaga mengatakan ada 13 gedung yang akan diaktifkan kembali. Tujuan utama proyek revitalisasi Kota Tua adalah untuk menghidupkan kawasan Kota Tua menjadi kawasan wisata ikonik di Indonesia. Selain itu, Eddy berharap anak muda memiliki etalase untuk memamerkan karya dan kreatifitasnya, sehingga Kota Tua menjadi kawasan kreatif.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, Propan Raya mengembangkan cat khusus untuk bangunan tua, antara lain silicate paint system yang terdiri dari Décor Silicate Paint, Penetran Silicate, Silicate Floor. Silicate Paint ini merupakan breathable paint (cat yang dapat bernapas) yang diformulasi secara khusus dengan teknologi Propan Raya sebagai solusi terbaik untuk melindungi bangunan warisan budaya dan bangunan baru pada kondisi kelembaban yang tinggi. Silicate Paint bersifat alkali, sehingga dapat mencegah timbulnya jamur dan micro organisme lainnya.
Ahok kemudian menuliskan harapannya di atas sebuah spanduk yang juga ditulisi harapan warga. Mampu menjadi destinasi wisata dan memajukan ekonomi DKI terutama UMKM. Konsorsium Kota Tua bersama Dinas Pariwisata DKI Jakarta akan meremajakan kawasan Kota Tua. Sebanyak 9 perusahaan swasta membantu peremajaan tersebut.

Selain gedung Kerta Niaga, gedung Cipta Niaga dan Dharma Niaga juga akan dipercantik. Gedung itu akan menjadi art hotel dan art space. Gedung Van Vluten and Cox akan dijadikan toko souvenir kerajinan nusantara. Di lantai 2 gedung tersebut akan berdiri co-working space. Sementara itu, reruntuhan gedung G-Koff yang dulu merupakan bekas kantor penerbitan terbesar, akan direvitalisasi menjadi cafe yang menghadap kali besar. Kali itu airnya dijamin akan super bening.
Pada Zaman Jokowi, ketika menjabat Gubernur dibutuhkan rencana waktu 20 sampai 30 tahun untuk revitalisasi Kota Tua. Diharapkan hanya lima tahun selesai direvitalisasi.













BAB III
ILUSTRASI

 Gambar 3.1. Pembicara Memperkenalkan Diri
Sumber: Dokumentasi Pribadi

 
 Gambar 3.2. Spanduk Acara Seminar
Sumber: Dokumentasi Pribadi




BAB IV
KESIMPULAN
Kota tua akan direvitalisasi. Revitalisasi meliputi sarana dan prasarana pejalan kaki dan penambahan aktivitas sekitar wilayah kota tua serta ruang kreatif. Selain itu kota tua diharapkan mampu menjadi destinasi wisata dan memajukan ekonomi DKI terutama UMKM.



DAFTAR PUSTAKA
http://www.greenhomebuilding.com/
http://mediaindonesia.com/news/read/101018/pemprov-dki-targetkan-5-tahun/2017-04-17
http://news.liputan6.com/read/2922540/revitalisasi-kota-tua-dimulai-gedung-kerta-niaga-dicat-ulang
http://www.propanraya.com/id/news-events/csr/kick-off-revitalisasi-kota-tua-jakarta
»»  READMORE...

CONTOH OBYEK KONSERVASI



Konservasi Arsitektur

Konservasi adalah upaya yang dilakukan manusia untuk melestarikan atau melindungi alam. Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Secara harfiah, konservasi berasal dari bahasa Inggris, (Inggris) Conservation yang artinya pelestarian atau perlindungan.

Konservasi adalah sebagai konsep proses pengelolaan suatu tempat agar makna kultural yang terkandung terpelihara dengan baik. Meliputi seluruh kegiatan pemeliharaan sesuai kondisi dan situasi lokal.

Berikut Contoh Kategori Obyek Konservasi :

Lingkungan Alami
  • Raja Ampat, Papua

Kepulauan Raja Ampat (Papua). Kepulauan yang terletak di ujung timur Indonesia ini adalah surga kekayaan bawah laut terlengkap di bumi. Raja Ampat sendiri merupakan nama yang diberikan bagi keempat pulau indah yang berasal dari mitos lokal, yaitu Waigeo, Salawati, Batanta, dan Misool. Terdapat  540 jenis karang, 1.511 spesies ikan, serta 700 jenis moluska. Bahkan The Nature Conservancy dan Conservation International mengatakan bahwa 75% spesies laut dunia bisa Anda temukan di pulau ini.

  • Kawah Ijen, Banyuwangi


Gunung Ijen adalah salah satu gunung berapi yang masih aktif di Indonesia. Di puncak Gunung Ijen dapat  melihat danau kawah yang luas berwarna biru. Danau kawah ini adalah salah satu kawah asam terbesar di dunia. Air kawahnya tenang, berwarna biru toska ketika disinari oleh matahari pagi. Dan saat malam, kawah ini menjadi semakin menakjubkan. Tepat pukul 1 dini hari, akan terlihat blue fire atau api biru yang berasal dari cairan belerang.

Kota dan Desa
  • Kota Lama Semarang

Kota Lama Semarang terletak di Kelurahan Bandarharjo, kecamatan Semarang Utara. Batas Kota Lama Semarang adalah sebelah Utara Jalan Merak dengan stasiun Tawang-nya, sebelah Timur berupa Jalan Cendrawasih, sebelah Selatan adalah Jalan Sendowo dan sebelah Barat berupa Jalan Mpu Tantular dan sepanjang sungai Semarang. Luas Kota Lama Semarang sekitar 0,3125 km2. Kawasan Kota Lama Semarang dibentuk sesuai dengan konsep perancangan kota-kota di Eropa, baik secara struktur kawasan maupun citra estetis arsitekturalnya. Kawasan ini memiliki pola yang memusat dengan bangunan pemerintahan dan Gereja Blenduk sebagai pusatnya. Pola perancangan kota tersebut sama seperti perancangan kota- kota di Eropa. Sementara pada karakter arsitektur bangunan, kekhasan arsitektur bangunan di kawasan ini ditunjukkan melalui penampilan detail bangunan, ornamen-ornamen, serta unsur-unsur dekoratif pada elemen-elemen arsitekturalnya. Dengan keberadaan Kota Lama Semarang, citra arsitektur Eropa telah hadir dan menambah nuansa keberagaman arsitektur di Jawa Tengah dan daerah-daerah sekitarnya, dan pada gilirannya memperkaya khazanah arsitektur di negeri ini.

  • Desa Loli Sumba Barat

Desa ini merupakan tempat tinggal suku Loli, Sumba Barat. Pedesaan yang dikelilingi perbukitan ini terletak tidak jauh dari Waikabubak. Di desa inilah masyarakat Sumba menyimpan dan melestarikan budaya leluhur mereka. Di tengah perumahan ini terdapat sebuah kuburan megalitik atau makam dari batu yang disebut Waruga, dan digadang-gadang sebagai simbol kosmologi lokal suku Loli. Terlepas dari sejarahnya, masyarakat suku Loli gemar bertenun.


Kawasan
  • Kampung Batik Laweyan di Solo

Di Kampung Laweyan muncul tokoh-tokoh pergerakan menentang penjajahan. Hingga kini, aura masa lalu Laweyan masih terasa, terutama ditunjukkan oleh adanya bangunan-bangunan kuno, yang tertutup dengan tembok-tembok tinggi. Laweyan diganjar hadiah upakarti yang diserahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk kategori kepeloporan mereka menghidupkan Laweyan, bukan saja sebagai kampung batik, namun juga kawasan heritage. aweyan diganjar hadiah upakarti yang diserahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk kategori kepeloporan mereka menghidupkan Laweyan, bukan saja sebagai kampung batik, namun juga kawasan heritage.

  • Kawasan Keraton di Cirebon

Keraton Kasepuhan adalah keraton termegah dan paling terawat di Cirebon. Makna di setiap sudut arsitektur keraton ini pun terkenal paling bersejarah. Halaman depan keraton ini dikelilingi tembok bata merah dan terdapat pendopo di dalamnya.



Kompleks Keraton Kanoman yang mempunyai luas sekitar 6 hektare ini berlokasi di belakang pasar Di Kraton ini tinggal sultan ke dua belas yang bernama Raja Muhammad Emiruddin berserta keluarga. Kraton Kanoman merupakan komplek yang luas, yang terdiri dari bangunan kuno. salah satunya saung yang bernama bangsal witana yang merupakan cikal bakal Kraton yang luasnya hampir lima kali lapangan sepak bola.


Wajah Jalan
  • Jalan Braga Bandung

Jalan Braga adalah nama sebuah jalan utama di kota Bandung, Indonesia. Nama jalan ini cukup dikenal sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. Sampai saat ini nama jalan tersebut tetap dipertahankan sebagai salah satu maskot dan Di sisi kanan kiri Jalan Braga terdapat kompleks pertokoan yang memiliki arsitektur dan tata kota yang tetap mempertahankan ciri arsitektur lama pada masa Hindia Belanda. Tata letak pertokoan tersebut mengikuti model yang ada di Eropa sesuai dengan perkembangan kota Bandung pada masa itu (1920-1940-an) sebagai kota mode yang cukup termasyhur seperti halnya kota Paris pada saat itu. objek wisata kota Bandung yang dahulu dikenal sebagai Parijs van Java.

  • Jalan Malioboro Yogyakarta

Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas Jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg Jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim, dan lain-lain di sepanjang jalan ini.


Bangunan
  • Mercusuar

Dibangun pada tahun 1884. Pembangunan mercusuar ini berkaitan dengan pembangunan kota Semarang sebagai kota Semarang sebagai kota Pelabuhan oleh Pemerintah kolonial untuk pengangkutan ekspor gula ke dunia. Pada masa abad XIX Indonesia waktu itu bernama Hidia Belanda pernah menduduki peringkat kedua sebagai penghasil gula dunia. Bangunan Mercusuar ini adalah satu-satunya di Jawa Tengah. Mercusuar ini berada di Pelabuhan Tanjung Emas.

  • Candi Borobudur ,Magelang

Dalam pembangunannya belum ditemukan bukti tertulis yang menjelaskan siapakah yang membangun Borobudur dan apa kegunaannya. Waktu pembangunannya diperkirakan berdasarkan perbandingan antara jenis aksara yang tertulis di kaki tertutup Karmawibhangga dengan jenis aksara yang lazim digunakan pada prasasti kerajaan abad ke-8 dan ke-9. maka Borobudur diperkirakan dibangun sekitar tahun 800 masehi. Kurun waktu ini sesuai dengan kurun antara 760 dan 830 M, yang merupakan masa puncak kejayaan wangsa Syailendra di Jawa Tengah, dimana masa itu dipengaruhi Kemaharajaan Sriwijaya. Pembangunan Borobudur diperkirakan menghabiskan waktu 75 samapai 100 tahun dan benar-benar dirampungkan pada masa pemerintahan raja Samaratungga pada tahun 825. Hal yang unik dari candi borobudur adalah balok yang digunakan sebagai bahan utama konstruksi bangunan terbuat dari abu vulkanik Gunung Merapi yang dibekukan. Balok-balok ini kemudian disusun membentuk lebih dari 500 buah arca tanpa menggunakan semen sama sekali. Luar biasa bukan, Tak hanya itu, candi ini juga penuh dengan pahatan relief yang menceritakan perjalanan hidup Sang Buddha.

  • Candi Prambanan, Yogyakarta

Candi Prambanan sendiri pertama kali dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh Rakai Pikatan dan secara berkelanjutan disempurnakan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan raja Balitung Maha Sambu. Berdasarkan prasasti Siwagrha berangka tahun 856 M, Dalam prasasti Siwagrha tertulis bahwa saat pembangunan candi Siwagrha berlangsung, dilakukan juga pekerjaan umum perubahan tata air untuk memindahkan aliran sungai di dekat candi ini. Sungai yang dimaksud adalah sungai Opak yang mengalir dari utara ke selatan sepanjang sisi barat kompleks candi Prambanan. Sejarawan menduga bahwa aslinya aliran sungai ini berbelok melengkung ke arah timur, dan dianggap terlalu dekat dengan candi sehingga erosi sungai bisa mengancam konstruksi candi. Proyek tata air ini dilakukan dengan membuat sodetan sungai baru yang memotong lengkung sungai dengan poros utara-selatan sepanjang dinding barat di luar kompleks candi.






DAFTAR PUSTAKA :


»»  READMORE...

KONSERVASI STASIUN JAKARTA KOTA

Nama Bangunan                    : Stasiun Jakarta Kota
Tahun Pembangunan             : 1926 – 1929
Arsitek                                   : Frans Johan Louwrens Ghijsels
Fungsi Awal                           : Stasiun Kereta
Fungsi Sekarang                    : Stasiun Kereta
Langgam                                : Art Deco
Klasifikasi Bangunan            : Membentuk Kawasan Sejarah
Kondisi Bangunan                 : Baik

Stasiun kereta api adalah tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang yang menggunakan jasa transportasi kereta api. Stasiun Jakarta Kota (JAKK), adalah stasiun kereta api terbesar di Indonesia yang terletak di Kelurahan Pinangsia, kawasan Kota Tua, Jakarta, Indonesia.

Sejarah Stasiun Kota





Pada masa lalu, karena terkenalnya stasiun ini, nama itu dijadikan sebuah acara oleh stasiun televisi swasta. Hanya saja mungkin hanya sedikit warga Jakarta yang tahu apa arti Beos yang ternyata memiliki banyak versi.
Yang pertama, Beos kependekan dari Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschapij (Maskapai Angkutan Kereta Api Batavia Timur), sebuah perusahaan swasta yang menghubungkan Batavia dengan Kedunggedeh. Versi lain, Beos berasal dari kata Batavia En Omstreken, yang artinya Batavia dan Sekitarnya, dimana berasal dari fungsi stasiun sebagai pusat transportasi kereta api yang menghubungkan Kota Batavia dengan kota lain seperti Bekassie (Bekasi), Buitenzorg(Bogor), Parijs van Java (Bandung), Karavam (Karawang), dan lain-lain.

Stasiun Jakarta Kota atau yang dulunya lebih dikenal dengan nama Batavia Zuid atau Stasiun Beos, awalnya dibangun sekitar tahun 1870, kemudian ditutup pada tahun 1926 untuk renovasi menjadi bangunan yang kini ada. Selama stasiun ini dibangun, kereta api  menggunakan stasiun Batavia Noord. Sekitar 200 m dari stasiun yang ditutup ini dibangunlah Stasiun Jakarta Kota yang sekarang. Pembangunannya dipimpin oleh seorang arsitek Belanda kelahiran Tulungagung 8 September 1882 yaitu Frans Johan Louwrens Ghijsels dan selesai pada 19 Agustus 1929 kemudian diresmikan dan digunakan untuk pertama kalinya pada 8 Oktober 1929 oleh Gubernur Jendral jhr. A.C.D. de Graeff yang berkuasa di Hindia Belanda pada 1926-1931.

Stasiun Kereta Api Jakarta Kota (Beos) adalah stasiun kereta api berusia tua yang berada dalam kawasan di Kota Tua Jakarta. Stasiun tua yang bersejarah ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya melalui Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 475 tahun 1993.

Batavia Zuid yang berarti Stasiun Batavia Selatan. Nama ini muncul karena pada akhir abad ke-19, Batavia sudah memiliki lebih dari dua stasiun kereta api
Batavia Zuid, awalnya dibangun sekitar tahun 1870, kemudian ditutup pada tahun 1926 untuk renovasi menjadi bangunan yang kini ada. Selama stasiun ini dibangun, kereta api-kereta api menggunakan stasiun Batavia Noord. Sekitar 200 m dari stasiun yang ditutup ini dibangunlah Stasiun Jakarta Kota yang sekarang. Pembangunannya selesai pada 19 Agustus 1929 dan secara resmi digunakan pada 8 Oktober 1929. Acara peresmiannya dilakukan secara besar-besaran dengan penanaman kepala kerbau oleh Gubernur Jendral jhr. A.C.D. de Graeff yang berkuasa pada Hindia Belanda pada 1926-1931. Di balik kemegahan stasiun ini, tersebutlah nama seorang arsitek Belanda kelahiran Tulungagung 8 September 1882 yaitu Frans Johan Louwrens Ghijsels

Kriteria pemilihan bangunan konservasi berdasarkan kriteria Benda Cagar Budaya UU No. 11 Tahun 2012, yakni :

  • Berusia 50 tahun / lebih
  • Mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 tahun
  • Memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahun, pendidikan, agama dan atau kebudayaan
  • Memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa

Stasiun tua yang bersejarah ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya melalui Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 475 tahun 1993 dan sudah berumur 142 tahun. Walau masih berfungsi, di sana-sini masih terlihat sudut-sudut yang kurang terawat.

Karakter Bangunan Stasiun Kota Tua

Stasiun Beos/ Stasiun Kota merupakan karya besar Ghijsels yang dikenal dengan ungkapan Het Indische Bouwen yakni perpaduan antara struktur dan teknik modern barat dipadu dengan bentuk-bentuk tradisional setempat.

Dengan balutan art deco yang kental yang keindahannya dapat dilihat dari bentuk atap dan bentuk pilar – pilar pintu utama pada sisi kiri, kanan, dan depan bangunan, rancangan Ghijsels ini terkesan sederhana namun mengandung unsur seni yang tinggi. Sesuai dengan filosofi Yunani Kuno, kesederhanaan adalah jalan terpendek menuju kecantikan.


Berikut dibawah ini adalah beberapa foto Stasiun Jakarta Kota pada tempo dulu sekitar tahun 1929 :
  • Bangunan tunggal yang memiliki pola asimetris baik pada bentuk dasar denah maupun fasade bangunan.
  • Menggunakan atap lengkung sebagai ciri khas dari bentuk Art Deco.
  • Fasade mempunyai bentuk yang simetris dan dibangun dengan gaya arsitektur art deco yang terlihat pada pilar-pilar atap pintu utama, pintu utara dan pintu selatan.






Konsep Perancangan Konservasi
Eksterior :
  • Menggunakan karakter kota tua / kota lama sebagai daya tarik untuk memberikan nilai tambah pada bangunan Stasiun Jakarta Kota.
  • Mempermudah pencapaian ke dalam kawasan, menata sirkulasi kendaraan, dan pejalan kaki di dalam kawasan, serta menyediakan sarana parkir yang mampu memenuhi kebutuhan aktivitas pengunjung pada kawasan di sekitar bangunan Stasiun Jakarta Kota.
  • Menata kembali system peragangan kaki lima yang berada di sekitar bangunan agar terlihat lebih rapi dan bersih.
  • Pengadaan kembali kawasan – kawasan hijau di sekitar lokasi seperti taman dan sejenisnya sebagai sarana penunjang dan nilai tambah dari bangunan.
  • Pengolahan fasad yang lebih menarik dengan tetap mempertahankan bentuk aslinya, penertiban bagian – bagian fasilitas bangunan yang mencederai fasad bangunan sebagai bagian dari usaha mempertahankan jejak sejarah di kawasan Stasiun Jakarta Kota dan sekitarnya.

Interior :
  • Penertiban kegiatan penjualan di dalam Stasiun sangat dibutuhkan guna menjaga kebersihan dan kenyamanan penggunan stasiun.
  • Pengaturan tata tertib di dalam stasiun juga sangat dianjurkan untuk menjaga ketertiban pengguna KRL sekaligus menciptakan pemandangan yang suasan yang nyaman di dalam stasiun.
  • Khusus untuk bagian – bagian stasiun yang telah termakan usia atau yang tidak terurus, dianjurkan untuk melakukan perbaikan dan penataan kembali agar tidak menimbulkan pemandangan atau suasana yang mengganggu.
  • Pengadaan fasilitas – fasilitas seperti tempat duduk sangat dianjurkan untuk memberikan tempat istirahat sementara bagi para pengguna KRL yang menunggu kedatangan/ keberangkatan KRL.
  • Penyediaan fasilitas penyebrangan antar rel/ tempat pemberhentian kereta juga sangat perlu. Selain untuk mengurangi waktu dan jarak tempuh yang jauh karena harus kembali melalui jalur yang melalui dalam stasiun, juga mencegah terjadinya kecelakaan kereta yang disebabkan oleh aksi nekat para pengguna KRL yang menyebrang melalui jalur kereta.

Pintu Masuk

Pintu Keluar

 Rel Stasiun

Bentuk Atap

Suasana Interior 


Kesimpulan

Upaya konservasi Stasiun Jakarta Kota merupakan hal yang harus dilakukan mengingat bangunan ini merupakan bangunan landmark dan memiliki nilai sejarah yang tinggi. Bangunan stasiun harus mampu terintegrasi dengan perkembangan penumpang, juga mampu mengakomodasi kebutuhan penumpang dengan baik, serta mampu tampil representatif sebagai gerbang menuju Kawasan Kota Tua yang saat ini sedang direvitalisasi oleh pemerintah.





Daftar Pustaka :

https://id.wikipedia.org/wiki/Stasiun_Jakarta_Kota
http://ayokejakarta.blogspot.co.id/2012/06/kota-tua.html
http://antariksaarticle.blogspot.co.id/2012/04/beberapa-teori-dalam-pelestarian.html
http://kynpraha.blogspot.co.id/2012/07/konservasi-arsitekur-stasiun-kereta-api.html
»»  READMORE...