Akan tetapi ada sekelompok orang yang percaya bahwa
pemasalahan di Jakarta akan ‘sembuh’. Salah satunya Cosmas D Gozali, pemilik
sekaligus arsitek Atelier Cosmas Gozali, PT Arya Cipta Graha. “Saya sangat
percaya, Jakarta bisa berubah dan tampil lebih baik dibanding sekarang..”
Desentralisasi Ekonomi.
Ia membuat “kota baru” berbentuk lingkaran, yang lokasinya mengitari
Jakarta. Proyek ini melibatkan kota
seperti Jabodetabek dan kepulauan seribu. Ia menyebutnya dengan nama “Smart City”.
Di setiap titik tertentu dibuat sebuah kantong kantong
ekonomi baru yang terkoneksi dan terintegrasi satu sama lain. Di setiap kantong
akan dibangun semua hal yang dibutuhkan manusia untuk tinggal termasuk fasilitas
pendukungnya, mulai dari tempat tinggal, pekantoran, mall, pusat hiburan, area
kebugaran, fasilitas transportasi, hingga hunian untuk kelas bawah sehingga
tidak ada tempat kumuh.
Cosmas membawa konsep desain ke
permukaan tanah, Di sepanjang kota baru yang disebut “belt”, ia membuat kota baru dengan material beton bertulang. Lebar
garis lingkaran hingga 300m dengan panjang lingkaran hingga ribuan km, dan
terdiri 3 buah jalur. Konsepnya bisa dikatakan desain beton melayang.
Belt didesain bertingkat.
Lapisan pertama dan kedua dari pemukaan tanah dirancang untuk jalur
transportasi dan tempat berbagai saluran. Lapisan paling atas untuk membuat
gedung-gedung untuk hunian, perkantoran, mall, dll. Area ini akan steril oleh
kendaraan dan diperuntukan khusus pejalan kaki.
Dalam desainnya, Cosmas membuat bendungan di pantai utara
Jakarta sekaligus merupakan jalan penghubung (New Jakarta Green Belt) untuk mengendalikan
permukaan air laut dan mengatasi banjir.
"Kota Jakarta akan dikembangkan sebagai pusat pemerintahan dan pusat kebudayaan Indonesia. Sementara pusat industri dan perdagangan, pemukiman akan dikembangkan di sebelah luar New Jakarta Green Belt atau pinggir kota Jakarta," ujar dia.
Area Jakarta Utara yang berbatasan langsung dengan pantai akan dikembangkan menjadi real estate komersil (waterfront city), pusat hiburan, resort, kebudayaan dan penunjang wisata lainnya.
Untuk membangun dan mewujudkan "Smart City" ini butuh waktu panjang. Waktu perkiraan sekitar 100 tahun desain ini akan terwujud sempurna. Dengan adanya konsep yang jelas ini semua akan mudah terkontrol dan kita akan memiliki masa depan yang cerah. Jakarta dan daerah sekitarnya bisa berubah dan menjadi contoh nyata bagi perkembangan arsitektur di mata dunia.
"Kota Jakarta akan dikembangkan sebagai pusat pemerintahan dan pusat kebudayaan Indonesia. Sementara pusat industri dan perdagangan, pemukiman akan dikembangkan di sebelah luar New Jakarta Green Belt atau pinggir kota Jakarta," ujar dia.
Area Jakarta Utara yang berbatasan langsung dengan pantai akan dikembangkan menjadi real estate komersil (waterfront city), pusat hiburan, resort, kebudayaan dan penunjang wisata lainnya.
Untuk membangun dan mewujudkan "Smart City" ini butuh waktu panjang. Waktu perkiraan sekitar 100 tahun desain ini akan terwujud sempurna. Dengan adanya konsep yang jelas ini semua akan mudah terkontrol dan kita akan memiliki masa depan yang cerah. Jakarta dan daerah sekitarnya bisa berubah dan menjadi contoh nyata bagi perkembangan arsitektur di mata dunia.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar