BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kota Tua Jakarta, juga dikenal dengan
sebutan Batavia Lama (Oud Batavia),
adalah sebuah wilayah kecil di Jakarta, Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki
luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat
(Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka). Dijuluki "Permata Asia" dan
"Ratu dari Timur" pada abad ke-16 oleh pelayar Eropa, Jakarta Lama
dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya yang
strategis dan sumber daya melimpah.
Usaha perbaikan Kota Tua, khususnya dari
berbagai organisasi nirlaba, institusi swasta, dan pemerintah kota, yang telah
bekerja sama untuk mengembalikan warisan Kota Tua Jakarta. Tahun 2007, beberapa
jalan di sekitar Lapangan Fatahillah seperti Jalan Pintu Besar dan Jalan Pos
Kota, ditutup sebagai tahap pertama perbaikan.
Wisata Kota Tua Jakarta tentu sudah
tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia hal itu dikarenakan banyak
masyarakat yang datang ke Kota Tua Jakarta untuk melihat dan mengenang sejarah
yang ada di Kota Tua tersebut. Kota Tua merupakan tempat wisata yang mengandung
banyak sejarah dan mengandung banyak pengetahuan. Sehingga Kota Tua Jakarta ini
cocok dijadikan sebagai tempat wisata yang cocok untuk anak muda sebab saat ini
jiwa nasionalisme di kalangan anak muda semakin berkurang, dengan mengunjungi
tempat bersejarah di Jakarta diharapkan rasa nasionalisme itu tumbuh kembali di
hati anak muda Indonesia saat ini. Diketahui ada 13 gedung yang akan diaktifkan
kembali. Tujuan utama proyek revitalisasi Kota Tua adalah untuk menghidupkan
kawasan Kota Tua menjadi kawasan wisata ikonik di Indonesia. Selain itu, diharapkan
anak muda memiliki etalase untuk memamerkan karya dan kreatifitasnya, sehingga
Kota Tua menjadi kawasan kreatif.
B.
Nama
Kegiatan
Kick Off Revitalisasi Kota Tua Jakarta
16 April 2017.
C.
Tujuan
Kegiatan
1. Memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai arsitektur pada
kota tua jakarta
2. Menghidupkan
kembali kawasan Kota Tua menjadi kawasan wisata ikonik di Indonesia
D.
Peserta
Kegiatan
Peserta dalam seminar ini adalah pemerintah, masyarakat
umum dan teman-teman dari media.
E.
Tempat
& Waktu Kegiatan
1. Tempat : Museum Seni Rupa dan Keramik
Kota
Tua, Jakarta.
2. Waktu : Minggu, 16 April 2017
3. Pukul : 13.00 – 15.00 WIB
D.
Pembicara
·
Basuki T. Purnama (Gubernur DKI Jakarta)
·
Hiramsyah S. Thaib (Ketua Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas
Pariwisata)
·
Eddy Sambuaga (Managing Director Konsorsium Kota Tua Jakarta)
·
Hendra Adidarma (Founder & Presiden Direktur PT Propan Raya)
BAB II
PEMBAHASAN
Sejalan dengan usaha
pemerintah dalam program percepatan pengembangan daerah wisata dan kepedulian
Propan Raya terhadap lingkungan, sosial serta kearifan lokal budaya bangsa,
kali ini Propan Raya menyatakan dukungannya dengan menggelar acara Konsorsium
Kota Tua Jakarta bersama Dinas Pariwisata Provinsi DKI sekaligus seremoni
menandai “Kick Off” Revitalisasi Kota Tua Jakarta. Revitalisasi Kota Tua
Jakarta ini merupakan sebuah program Pemda DKI untuk menjadikan Kota Tua
sebagai destinasi pariwisata Jakarta di bidang budaya dan heritage building.
Dinobatkan sebagai
lokomotif pengembangan arsitektur Nusantara yang merupakan bagian dari budaya
bangsa oleh Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, Propan Raya secara giat
melakukan kegiatan-kesiatan CSR untuk mendukung pengembangan pariwisata
Indonesia. “Sesuai dengan misi kami, Propan Raya selalu siap mendukung
pembangunan Indonesia termasuk pengembangan dan melestarikan pariwisata
Indonesia”, ungkap Hendra Adidarma, Founder dan Presiden Direktur Propan Raya.
Kota Tua dan Kepulauan
Seribu sudah ditetapkan Presiden Joko Widodo, dan Menpar Arief Yahya sebagai
satu dari 10 Bali Baru, atau 10 destinasi prioritas. Karena itu dua kawasan itu
harus cepat dikembangkan serius untuk destinasi di Jakarta yang saat ini
menjadi pintu kedua terbesar bagi wisman di Indonesia.
Ketua Pokja Percepatan
10 Destinasi Prioritas Pariwisata Kemenpar Hiramsyah S. Thaib mengatakan, kegiatan
ini merupakan gawean dari Dinas Pariwisata DKI yang akan menggelar diskusi
dengan tema “2017 : Wajah Kota Tua yang Berubah”.
”Terima kasih kepada
pihak Propan yang menyatakan dukungannya pada Revitalisasi Kota Tua Jakarta,
sebuah program Pemda DKI untuk menjadikan Kota Tua sebagai destinasi pariwisata
Jakarta di bidang budaya dan heritage building. Ini bagian dari percepatan destinasi
kami,” ujar Hiramsyah.
Diskusi ini memberikan
masukan solusi total melalui sistem finishing yang dibutuhkan untuk merevitalisasi
bangunan Kota Tua, yang nanti akan ditutup dengan seremoni pengecatan Gedung
Kerta Niaga oleh para pembicara bersama sejumlah tokoh seperti Ayu Utami, Addie
MS, Puteri Pariwisata Indonesia – Jakarta.
Managing Director
Konsorsium Kota Tua Jakarta, Eddy Sambuaga mengatakan ada 13 gedung yang akan
diaktifkan kembali. Tujuan utama proyek revitalisasi Kota Tua adalah untuk
menghidupkan kawasan Kota Tua menjadi kawasan wisata ikonik di Indonesia.
Selain itu, Eddy berharap anak muda memiliki etalase untuk memamerkan karya dan
kreatifitasnya, sehingga Kota Tua menjadi kawasan kreatif.
Untuk memenuhi
kebutuhan ini, Propan Raya mengembangkan cat khusus untuk bangunan tua, antara
lain silicate paint system yang terdiri dari Décor Silicate Paint, Penetran
Silicate, Silicate Floor. Silicate Paint ini merupakan breathable paint (cat
yang dapat bernapas) yang diformulasi secara khusus dengan teknologi Propan
Raya sebagai solusi terbaik untuk melindungi bangunan warisan budaya dan
bangunan baru pada kondisi kelembaban yang tinggi. Silicate Paint bersifat
alkali, sehingga dapat mencegah timbulnya jamur dan micro organisme lainnya.
Ahok kemudian
menuliskan harapannya di atas sebuah spanduk yang juga ditulisi harapan warga. Mampu
menjadi destinasi wisata dan memajukan ekonomi DKI terutama UMKM. Konsorsium
Kota Tua bersama Dinas Pariwisata DKI Jakarta akan meremajakan kawasan Kota
Tua. Sebanyak 9 perusahaan swasta membantu peremajaan tersebut.
Selain gedung Kerta
Niaga, gedung Cipta Niaga dan Dharma Niaga juga akan dipercantik. Gedung itu
akan menjadi art hotel dan art space. Gedung Van Vluten and Cox akan
dijadikan toko souvenir kerajinan nusantara. Di lantai 2 gedung tersebut akan
berdiri co-working space. Sementara
itu, reruntuhan gedung G-Koff yang dulu merupakan bekas kantor penerbitan
terbesar, akan direvitalisasi menjadi cafe yang menghadap kali besar. Kali itu
airnya dijamin akan super bening.
Pada Zaman Jokowi,
ketika menjabat Gubernur dibutuhkan rencana waktu 20 sampai 30 tahun untuk
revitalisasi Kota Tua. Diharapkan hanya lima tahun selesai direvitalisasi.
BAB III
ILUSTRASI
Gambar 3.1. Pembicara Memperkenalkan Diri
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi
BAB IV
KESIMPULAN
Kota tua
akan direvitalisasi. Revitalisasi meliputi sarana dan prasarana pejalan kaki
dan penambahan aktivitas sekitar wilayah kota tua serta ruang kreatif. Selain
itu kota tua diharapkan mampu menjadi destinasi wisata dan memajukan ekonomi DKI terutama UMKM.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.greenhomebuilding.com/
http://mediaindonesia.com/news/read/101018/pemprov-dki-targetkan-5-tahun/2017-04-17
http://news.liputan6.com/read/2922540/revitalisasi-kota-tua-dimulai-gedung-kerta-niaga-dicat-ulang
http://www.propanraya.com/id/news-events/csr/kick-off-revitalisasi-kota-tua-jakarta
terima kasih banyak bisa memberikan referensi
BalasHapusFaktualNews
Blognya bagus. Headernya juga unik
BalasHapus